4. SHORTEST PROCESSING TIME (SPT) RULE
Dalam masalah single machine scheduling, urutan job dalam rangka peningkatan waktu pemrosesan dikenal sebagai pengurutan berdasarkan waktu pemrosesan terpendek / shortest processing time (SPT).
Sometimes we may be interested in minimizing the time spent by jobs in the system. This, in turn, will minimize the in-process inventory. Also, we may be interested in rapid turnaround / throughput times of the jobs.
Kadang-kadang kita tertarik meminimalkan waktu yang dihabiskan oleh job di dalam sistem. Hal ini, pada gilirannya, akan meminimalkan in-process inventory. Juga, bahkan tertarik dengan perputaran yang cepat dari seluruh waktu job.
Waktu yang dihabiskan suatu job dalam sistem hanyalah flowtime-nya, dan 'waktu penyelesaian yang cepat' adalah waktu alir / flow time (F). Aturan shortest processing time (SPT) meminimalkan flow time rata-rata.
ILLUSTRATION 1: Hitunglah single machine-scheduling problem berikut ini.
Cari urutan yang optimal, yang bisa meminimalkan waktu alir rata-rata (mean flow time) dan juga mendapatkan waktu alir minimum rata-rata (minimum mean flow time).
SOLUTION
Jumlah jobs = 5
Aturlah job sesuai order SPT.
Jumlah jobs = 5
Aturlah job sesuai order SPT.
Perhitungan Fmin
Sehingga, rata-rata flow time optimal = 21.4 hours.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar